Valentine is Not My Day


Sudah masuk bulan Februari di tahun 2016, di bulan ini setiap tahunnya akan ada perayaan hari kasih sayang atau hari valentine yang di tunggu-tunggu oleh muda mudi di seluruh dunia. Biasanya yang merayakan atau yang paling heboh dengan momen ini adalah para muda mudi dari barat hingga ke timur. Dari awal memasuki bulan februari sudah banyak promosi di pusat-pusat perbelanjaan untuk hadiah yang akan di jadikan kado spesial di hari valentine kepada pasangannya. Hari kasih sayang yang di sambut setiap 14 februari sangat menarik muda mudi seluruh dunia untuk ikut merayakannya. Dan tak jarang pula para orang tua ataupun para ABG yang ikut merayakannya. Nuansa pink yang menjadi simbol warna kasih sayang kini mulai tampak di toko-toko pakaian, pusat-pusat untuk membeli kado. Sehingga kasih sayang itu di identikan dengan warna merah jambu atau pink. Dan biasanya kado yang paling menarik buat para remaja adalah coklat, ntah apa maksudnya harus memberi coklat pada saat itu.
Sejarah Valentine Day 
Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala. Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa. Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari),dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak.Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya. Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuan itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur. Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I. Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari. Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang diantaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun inipun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St.Valentine” termaksud juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat didalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.
Sumber : http://sonny-izis.blogspot.com/2009/02/sejarah-valentine-day.html
Adakah Hari Valentine Dalam Islam???
Dalam islam tidak ada yang namanya hari kasih sayang atau valentine day, valentine atau hari kasih sayang ini kalau kita lihat sejarahnya adalah kebiasaan atau ritua yang di lakukan oleh bangsa Romawi. Sedangkan dalam islam sendiri tidak ada hadist atau ayat al quran yang menjelaskan adanya hari kasih sayang pada tanggal 14 februari. Dalam islam sangat jelas telah di jabarkan untuk berkasih sayang antara manusia dalam arti luas. Saling menghargai antar umat beragama, menghargai yang tua dan menyayangi yang lebih muda, menghormati dan menyangi orang tua, berkasih sayang terhadap pasangan (muhrim). Semua itu sudah gambalang sekali di jelaskan dalam AL QURAN
Jadi, dalam islam tidak ada yang namanya hari kasih sayang pada tanggal 14 februari seperti yang di nanti dan di rayakan oleh para muda mudi di seluruh dunia yang merayakannya. Tetapi, budaya ini sudah menjadi tren di kalangan semua kalangan bahkan para muda mudi islam juga banyak yang ikut-ikutan budaya hari kasih sayang ini. Tanpa mereka sadari mereka sudah menjadi bagian dari kaum yang merayakan sebagaimana sabda Rasulullah SAW:“Barang siapa yang menyerupai sebuah kaum maka dia menjadi bagian dari mereka.” (HR. Abu Daud). Tetapi banyak umat islam yang tidak mengerti tetang ini dan ikut-ikutan agar keren. Padahal hari kasih sayang ini sangat jauh dan betolak belakang dengan ajaran islam yang sesungguhnya. Dan ritual ini juga semakin banyak di ikuti oleh muda mudi islam.
Dan islam sendiri dalam Alquran telah banyak menjelaskan keidupan berkasih sayang harus setiap saat agar hidup tetap damai dan saling mencintai.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.( Qs Ar Rum:21)
Dalam surat Ar Rum ayat 21 juga sudah jelas di nyatakan Allah sememangnya telah menciptakan untuk berpasang-pasangan dan berkasih sayang. Jadi, setiap anak manusia yang sudah berpasangan (menikah) di wajibkan untuk berkasih sayang. Dan kasih sayang ini tidak mengikuti tanggal atau ritual tertentu melainkan setiap saat agar setiap keluarga atau rumah tangga saling menyayangi. Dan keharusan untuk memberi hadiah juga tidak di patokan atau di tentukan tanggalnya.
Termasuk perkara yang tidak diragukan lagi, bahwa hadiah dalam kehidupan ant
ar individu dan komunitas manusia memiliki pengaruh yang signifikan untuk terwujudnya ikatan dan hubungan sosial, momen-momennya senantiasa terulang setiap hari di acara-acara keagamaan, kemasyarakatan, dan selainnya. Dengan hadiah, terwujudlah kesempurnaan untuk meraih kecintaan, kasih sayang, sirnanya kedengkian, dan terwujudnya kesatuan hati.
Hadiah merupakan bukti rasa cinta dan bersihnya hati, padanya ada kesan penghormatan dan pemuliaan. Dan oleh karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menerima hadiah dan menganjurkan untuk saling memberi hadiah serta menganjurkan untuk menerimanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
“Hendaknya kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, lihat Shahihul Jami’ [3004] dan Al Irwa’ [1601])
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
“Penuhilah undangan, jangan menolak hadiah, dan janganlah menganiaya kaum muslimin.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad dan Shahihul Jami’ Ash Shaghir [158])
Jadi, dalam islam sudah sangat jelas mengatur tentang berkasih sayang dan tidak ada hari kasih sayang spesial di 14 februari yang di kenal sebagai hari kasih sayang atau velntine day. Dan valentine day bukan budaya kita karena dalam islam kasih sayang dapat di lakukan ssetiap hari tanpa harus menunggu 14 februari.

Sumber : https://dewimariyana.wordpress.com/2015/02/03/valentines-day-is-not-my-day/
Latest
First